Rabu, 28 Mei 2014

Antena Dan Peralatannya

Antena RF
Antena RF merupakan suatu alat yang digunakan untuk merubah sinyal frekuensi yang tinggi dalam suatu saluran transmisi (kabel atau waveguide) ke dalam gelombang propagasi di udara. Berikut ini adalah kategori umum dari antenna RF :
· Omnidirectional
· Semidirectional
· Highlydirectional
Antena omnidirectional (Dipole)
Pada gambar 5.1 ditunjukkan suatu radiasi dari antenna dipole yang dikonsentrasikan ke dalam suatu daerah yang terlihat seperti donat, dengan posisi antenna dipole yang vertkal yang disebut dengan “hole” dari “donat”. Sinyal dari suatu antenna omnidirectional radiasinya 360 derajat. Penguatan tertinggi, terlihat saat tekanan berada di puncak bagian donat.

Gambar 5.1 Antena Donat Dipole
Radiasi dari antenna dipole samasama dalam semua arah di setiap sumbu axisnya, tetapi radiasinya tidak terlalu panjang dari kawatnya sendiri. Gambar bagian samping dari radiator antenna dipole seperti gelombang radiasi pada gambar 5.2. Gambar ini juga mengilustrasikan bentuk antena dipole ”gambar 8” dalam bentukbentuk radiasinya jika digambarkan dari samping seperti antena yang tegak lurus.

Gambar 5.2 Gambar Samping Antena Dipole

Gambar 5.5 Cakupan area dengan penguatan terbesar dari antena omnidirectional
Antena omnidirectional umumnya digunakan untuk desain pointtomultipoint dengan menggunakan topologi star (Lihat gambar 5.6).

Gambar 5.6 Hubungan Pointtomultipoint
Antena semidirectional

Gambar 5.7 Contoh antena semidirectional

Gambar 5.9 Hubungan pointtopoint menggunakan antena semidirectional
Antena Highlydirectional

Gambar 5.10 Contoh antenna highlydirectional berbentuk piringan parabola

Gambar 5.11 Contoh antenna highlydirectional
berbentuk jaring Konsep Antena RF
· Polarization
· Gain
· Beamwidth
· Free Space Path Loss
Polarisasi

Gambar 5.13 Antena HPlane dan EPlane
· Polarisasi Horizontal – medan listrik sejajar dengan bumi
· Polarisasi Vertkal – medan listrik tegak lurus dengan bumi
Gambar 5.14 menggambarkan efek polarisasi dimana antena tidak dapat berpolarisasi dengan lurus.

Gambar 5.14 Polarisasi
Beamwidth
Seperti dibahas pada sebelumnya, sasaran, atau pemfokusan beam antena meningkatkan penguatan antena (diukur dalam dBi). Gambar 5.15 digambarkan terminal beamwidth.

Gambar 5.15 Beamwidth dari suatu antena
Tabel berikut dapat digunakan sebagai panduan referensi tercepat untuk beamwidth.

Pemasangan Antena
Sama dengan pentingnya keamanan personal, penampilan yang bagus dari sistem wireless LAN, yangmana diberikan kesiapan penempatan, penyusunan, orientasi, dan penjajaran. Dalam bagian ini akan meliputi :
· Penempatan
· Penyusunan
· Penggunaan yang tepat
· Orientasi
· Penjajaran
· Keamanan
· Pemeliharaan
Peralatan Power Over Ethernet (PoE)
Power over Ethernet merupakan suatu metode memberikan tegangan DC ke access point, sambungan wireless, atau kelompok sambungan wireless yang melebihi kabel Ethernet Cat5 yang bertujuan untuk memberi daya ke unit. Gambar 5.16 menggambarkan bagaimana peralatan PoE akan meningkatkan daya ke access point.

Gambar 5.16 Pemasangan PoE
Pemilihan PoE
Peralatan PoE disediakan dalam beberapa tipe :
· Singleport injeksi tegangan DC
· Multiport injeksi tegangan DC
· Swith ethernet yang didesain untuk menginjeksi tegangan DC pada setiap port dengan memberikan pasangan ke pinpin

Gambar 5.17 Injeksi singleport PoE

Gambar 5.18 injektor suatu Multipoint PoE
Swith Ethernet Aktif
Banyak swith ethernet aktif, dimana swith dapat autosense peralatan client PoE dalam jaringan.

Gambar 5.19 Swith Ethernet Aktif
Kecocokan PoE
Dalam penggunaan PoweroverEthernet salah satu dari dua peralatan dikombinasikan sehingga membutuhkan :
(Injektor) + (peralatan kecocokan PoE)Atau
(Injektor) + ( peralatan PoE yang tidak cocok) + (Picker)
Wireless LAN Accessories
Pada bab ini akan dibahas tentang oerbedaan type dari aksesoris dan dimana mereka berkaitan dengan sebuah disain wireless LAN.
· RF amplifier
· RF Attenuator
· Lightning Arrestors
· RF Connector
· RF Cable
· RF Splitters
RF Amplifier
Sebuah amplifier akan digunakan ketika mengganti rugi loss data yang terjadi pada RF signal, juga tiba jarak antara antenna atau panjang kabel dari infrastruktur peralatan wireless ke antenna. yang Figure 5.20 menunjukkan sebuah contoh dari RF amplifier (kiri), dan bagaimana sebuah RF amplifier menjulang dari kutub (kanan) antara access point dan antenna ini.
RF amplifier
RF Attenuators

Gambar 5.22 menunjukkan contoh dari fixedloss
RF attenuator dengan BNC
konnector (kiri) dan SMA konnektor (kanan). Gambar 5.23 menunjukkan sebuah contoh dari RF step attenuator.

Gambar 5.23 Contoh RF step attenuator
Lightning Arrestors
Coaxial transmission line adalah kepekaan terhadap surgesdari dekatnya serangan kilat.
Lightning arrestors berfungsi untuk :
· Kedekatan object Serangan kilat
· Transient currents untuk mempengaruhi antena atau RF jalur transmisi
· The lightning arrestor mempunyai pengertian arus itu dan immediately ionizes dari gas
Gambar menunjukkan bagaimana arrestor terinstall didalam wireless LAN.

Gambar 5.25 Lighting arrestor terinstall didalam wireless LAN
RF Splitters
Sebuah RF splitter adalah sebuah device yang menggunakan single input konektor dan multiple output konektor. Sebuah RF spliter digunakan untuk pemisahan single signal ke dalam multiple independent RF signals. Penggunaan splitter dalam pengimplementasian wire less LAN dalah tidak dianjurkan.kadangkadang
dua panel antenna 120˚ atau 2 antena menunjukkan arah yang berkebalikan. Konfigurasi ini akan menghasilakan suatu area bidirectional, yang mugkin ideal adalah untuk mengcover area sepanjang sungai atau jalan ratya utama. Panel BackToBack 90˚ mungkin dipisahkan oleh sedikit atau 10 inchi atau 40 inci dari sisi yang lain dari kapal atau menara. Ketika menginstal sebuah RF splitter, konektor input perlu selalu berhadapan dengan source dari RF signal. Konektor output (kadang disebut ”taps”) adalah terkoneksi berhadapan dengan destination dari RF signal (antenna). Figure 5.26 menunjukkan 2 contoh dari RF splitter. Figure 5.27 mengilustrasikan bagaimana sebuah RF splitter akan digunakan dalam instalasi wireless LAN. Splitter akan digunakan untuk menjaga track dari power output dalam suatu saluran wireless LAN. Dengan hooking suatu power meter ke satu output dari splitter dan RF antenna ke yang lain. Seorang administrator dapat dengan aktif memonitor output disetiap waktunya. Dalam scenario ini power meter , antenna, dan splitter harus mempunyai impedansi yang sama. Walaupun bukan merupakan praktek umum ,perubahan power meter dari output splitter dan menggantikan ini ke 50 Ω dummy load akan mengijinkan seorang administrator untuk merubah power meter dari satu koneksi point ke throughout yang lain ke wireless LAN sedang dalam pengukuran power.

Gambar 5.26 contoh RF Splitter

Gambar 5.27 RF Splitter yang dipasang pada jaringan
Memilih sebuah RF Splitter
Di bawah adalah daftar dari macam hal yang harus dipertimbangkan ketika memilih suatu RF splitter :
· Insertion loss
· Frequency response
· Impedance
· VSWR rating
· High isolation impedance
· Power ratings
· Connector types
· Calibration report
· Mounting
· DC voltage passing
RF Connectors
RF konektor adalah spesifikasi tipe dari device koneksi yang digunakan untuk mengkoneksikan kabel ke evice atau device ke device. Secara umum konektor N,F,SMA,BNC,& TNC (atau derivatives) digunakan untuk RF konektor dalam wireless LAN. Pada tahun 1994 ,FCC & DOC (Canadian Department of Communications) memberi aturan bahwa konektor yang digunakan dalam wireless LAN device harus memiliki kepemilikan perusahaan. Dengan alas an ini, banyak variasi dalam beberapa tipe konektor yang exist, seperti:
· Ntype
· Reverse polarity Ntype
· Reverse threaded Ntype
Memilih sebuah RF Connector
Ada lima syarat yang harus diperhatikan ketika membeli dan menginstall beberapa RF connector, dan mereka similar in nature dalam cirinya untuk memilih RF amplifier dan attenuator.
  • RF connector harus match dengan impedansi dari semua komponen wireless LAN yang lain (pada umumnya 50Ω).
  • Mengetahui banyaknya insertion loss masingmasing konektor dimasukkan ke penyebab timbulnya signal. Angka kerugian (loss) disebabkan factor dalam kalkulasi anda untuk keperluan sinyal kuat dan jarak yang diijinkan.
  • Mengetahui spesifikasi dari the upper frequency limit (frequency response) untuk konektor tertentu.point ini akan sangat penting ketika frekuensi 5 Ghz wireless LAN yang lebih umum. Beberapa konektor ratarata hanya maksimum sampai 3 GHz, dimana ini bagus untuk digunakan frekuensi 2.4 GHz wireless LAN, tapi ini tidak akan bekerja pada frekuensi 5 GHz wireless LAN. Beberapa konektor ratarata hanya sampai 1 GHz dan tidak akan bekerja pada semua frekuensi wireless LAN, selain dari legacy 900 MHz wireless LAN. 
  • Waspadai mutu konektor yang tidak baik. Pertama, selalu pertimbangkan pembelian dari perusahaan yang mempunyai nama baik. Ke dua, pembelian hanya pada konektor kualitas tinggi yang diprodusi oleh perusahaan ternama. 
  • Yakin kan anda mengetahui kedua jenis konektor (N, F, SMA, dll.) bahhwa anda memerlukan jenis kelamin dari konektor tersebut. Konektor terdiri dari male dan female. Male connector mempunyai center pin, dan female connector mempunyai suatu bak penampung pusat.
RF Cables
Dalam kasus yang sama anda harus memilih kabel yang sesuai untuk backbone infasruktur 10GHz anda. Anda harus memilih kabel untuk menghubungkan antenna acces point atau wireless bridge. Di bawah ini beberapa criteria memilih kabel untuk jaringan wireless anda.
  • Kabel menimbulkan loss ke dalam sebuah wireless LAN, jadi yakinkan panjang kabel mencukupi untuk digunakan.
  • Rencanakan pembelian sebelum memotong panjang kabel sebelum menancapkan ke konektor. Lakukan minimalisasi kemungkinan terburuk dari koneksi antara konektor dan kabel.
  • Mencari loss terendah kabel yang tersedia dengan range harga tertentu. Table dalam gambar 5.29 mengilustrasikan loss ditimbulkan oleh penambahan kabel untuk suatu wireless LAN.
  • Pembelian kabel yang mempunyai impedansi yang sama dengan semua komponen wireless LAN (umumnya 50Ω).
  • Frekuensi respon dari kabel harus diperlakukan sebagai suatu primary decision factor dalam pembelian anda.

Gambar 5.29 Tingkat redaman kabel (dalam dB/foot per X MHz)
RF “Pigtail” Adapter Cable
Kabel Pigtail adapter digunakan untuk mengkoneksikan kabel yang mempunyai standartisasi perusahaan konektor oleh perusahaan peralatan wireless LAN. Figure 5.30 penunjukkan suatu contoh dari pigtail cable.
Gambar 5.30 Contoh RF Pigtail adapter DOC dan FCC (United States Federal Communications Commission) mencetuskan pada juni 23, 2004 , menyatakan bahwa konektor diproduksi setelah juni 23,1994 harus memiliki standartisasi. Sejak peraturan ini ditetapkan, konsumen harus memiliki proprierary konektor dari perusahaan untuk menghubungkan suatu industry standart connector.
Contoh soal dan jawaban
1. Ketika membeli RF connectors, manakah harus anda pertimbangkan? pilih semua yang digunakan.
A. Impedansi
B. Insertion loss
C. Gain
D. Frekwensi maksimum yang diijinkan
Jawaban : A & B
Ada lima syarat yang harus diperhatikan ketika membeli dan menginstall beberapa RF connector, dan mereka similar in nature dalam cirinya untuk memilih RF amplifier dan attenuator.
· RF connector harus match dengan impedansi dari semua komponen wireless LAN yang lain (pada umumnya 50Ω).
· Mengetahui banyaknya insertion loss masingmasing konektor dimasukkan ke penyebab timbulnya signal. Angka kerugian (loss) disebabkan factor dalam kalkulasi anda untuk keperluan sinyal kuat dan jarak yang diijinkan.
· Mengetahui spesifikasi dari the upper frequency limit (frequency response) untuk konektor tertentu.point ini akan sangat penting ketika frekuensi 5 Ghz wireless LAN yang lebih umum. Beberapa konektor ratarata hanya maksimum sampai 3 GHz, dimana ini bagus untuk digunakan frekuensi 2.4 GHz wireless LAN, tapi ini
tidak akan bekerja pada frekuensi 5 GHz wireless LAN. Beberapa konektor ratarata hanya sampai 1 GHz dan tidak akan bekerja pada semua frekuensi wireless LAN, selain dari legacy 900 MHz wireless LAN.
· Waspadai mutu konektor yang tidak baik. Pertama, selalu pertimbangkan pembelian dari perusahaan yang mempunyai nama baik. Ke dua, pembelian hanya pada konektor kualitas tinggi yang diprodusi oleh perusahaan ternama.
· Yakin kan anda mengetahui kedua jenis konektor (N, F, SMA, dll.) bahhwa anda memerlukan jenis kelamin dari konektor tersebut. Konektor terdiri dari male dan female. Male connector mempunyai center pin, dan female connector mempunyai suatu bak penampung pusat.

0 komentar:

Posting Komentar